KRISTIANINEWS.COM, Jakarta – Setelah Gonjang-ganjing Penerimaan dana BOTI serta para tokoh Gereja yang sedang melacurkan diri kepada Politik praktis dan DAYA JILAT para Pendeta di Jakarta melalui PUJA DAN PUJI terhadap Anies Baswedan. Sehingga dinilai sedang mengalami impotensi politik alias kesulitan dalam menggiring umat memiliki sikap berpolitik yang cerdas .

Penilaian ini disampaikan Bishop Dikson Panjaitan, kepada KRISTIANINEWS, dalam Focus Diskusi beberapa hari lalu di Medan.

Menurutnya, saat ini Posisi Gereja khususnya di Jakarta sangat memprihatinkan, dan kerusakan ini sudah sampai pada titik klimaks, mari kita merunut mulai dari pemilihan FOKE dulu dalam Pilgub Jakarta yang didukung dan di doakan Gereja habis-habisan ternyata kalah. Kemudian para tokoh Gereja sebentar seolah terbangun dari tidurnya sehingga bisa agak solid mendukung Ahok saat itu walau ternyata kalah karena politik identitas dan rasis dimainkan, tapi apa yang terjadi kemudian? Pada pilpres periode pertama Jokowi nyata-nyata kembali Gereja khususnya PGPI terjebak dukung Prabowo jadi presiden dengan segala macam ngaku mendapat bisikan dari langit, suara roh dan nubuatan palsu para tokoh gereja kala itu. Ternyata kalah, namun tidak membuat para petualang fulus ini berhenti, kini malah menggila diduga hanya gara-gara Dana BOTI para pemimpin Gereja ini kehilangan akal sehat sehingga lupa sejarah.

“Tentu agak ironis, Gereja dengan pengalaman panjang, banyak tokoh, dan secara kelembagaan kuat, mengalami impotensi politik dalam kontestasi capres, yang semakin dekat didepan mata ini” kata Bishop.

Semestinya, kata Bishop, para tokoh Gereja ini mampu memberikan pembelajaran politik kepada umat. Sebab, politik itu bukan soal Uang atau Bantuan namun lebih menekankan kepada Proses Demokrasi yang sehat dalam menentukan nasib bangsa ini kedepan. (*Df/kn)

Loading

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *